Gaya aquascape terbagi menjadi lima yaitu gaya dutch, gaya nature, gaya biotipe, gaya jungle, gaya iwagumi. Oleh dari itu, kegiatan ini seperti kegiatan seni berupa pengaturan tanaman, batu, kayu, dan penambahan elemen lain untuk menyerupai lanskap tertentu.

Jenis akuaskap merupakan gaya, aliran dan teknik yang digunakan dalam proses aquascaping.

Gaya aquascape yang umum adalah:

  1. Gaya Belanda (dutch): berfokus pada proses penggabungan berbagai jenis tanaman untuk menciptakan esensi taman yang berwarna. Namun, pada gaya ini hanya menggunakan elemen tanaman tanpa ada kayu dan batu.
  2. Gaya iwagumi: merupakan gaya yang umum pada negara jepang. Gaya ini mengedepankan elemen batu yang menjadi titik fokus dalam media akuaskapnya. Tetapi, gaya ini juga menggunakan elemen tanaman.
  3. Gaya alami (nature): merupakan gaya aquascape yang mengedepankan penggambaran sebuah lanksap ke dalam akuarium, dengan lanskap hutan, bukit, gunung.  Elemen pada gaya alami ini terdiri dari berbagai macam seperti penempatan tanaman, batu, dan kayu.
  4. Gaya biotope :merupakan jenis yang mengedepankan peniruan habitat suatu ekosistem ke dalam akuarium. Kebanyakan gaya biotope menggambarkan sebuah perairan rawa yang memiliki air kecoklatan seperti rawa pada umumnya.
  5. Gaya Jungle: pada gaya jungle tanaman memberikan tampilan yang alami. Tidak seperti gaya alam, gaya jungle tidak mengikuti garis yang bersih, atau menggunakan tekstur halus.

Sehingga dengan gaya aquascape yang bermacam macam  dapat menjadi acuan dalam penyediaan alat bahan. Sedangkan, pemilihan dari gaya aquascape tidak hanya mempengaruhi selera estetika, tetapi juga oleh jenis ikan dan tanaman yang ada. Oleh karena itu, setiap komponen harus saling mendukung agar menciptakan ekosistem yang sehat dan menarik secara visual. Meskipun dalam penataanya membutuhkan keahlian yang khusu