Kandungan Gizi Cacing Sutra dan Cara Mudah Budidayanya

Cacing sutra (Tubifex sp.) memiliki nutrisi yang sangat dibutuhkan sebagai pakan alami dalam budidaya khususnya pada fase awal (larva) hingga benih ataupun untuk ikan hias, karena cacing sutra memiliki kandungan nutrisi (protein 75% dan lemak 13%) yang baik untuk mempercepat pertumbuhan ikan serta ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva.
Cacing sutra biasanya terdapat pada saluran irigasi atau area persawahan. Kondisi tersebut, mengakibatkan ketersediaan cacing sutra tidak bisa stabil. Permasalahan selanjutnya adalah cacing sutra tidak selalu tersedia sepanjang tahun, terutama pada saat musim hujan.

Pembudidaya perikanan dapat melakukan budidaya cacing sutra dengan mudah dengan lahan yang tidak begitu besar untuk kebutuhan pakan alami pada saat proses pembenihan.
Karakteristik Cacing Sutra
Cacing sutra memiliki tubuh yang sangat lembut seperti benang sutra dengan bentuk dan ukuran yang kecil serta ramping yang panjangnya 1-2 cm, berwarna kemerahan dengan panjang 4 cm dan memiliki diameter rata-rata 0,5 mm.

Kandungan Nutrisi Cacing Sutra
Nutrisi yang terkandung pada cacing sutra yaitu protein, lemak sebesar hamper 13%, asam amino dan protein sebesar hampir 75%. Tingginya kadar protein tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan, memperpanjang masa reproduksi dan menstimulasi pemijahan ikan.

Cacing sutra merupakan salah satu jenis benthos (organisme yang hidup menetap di dasar perairan) khususnya pada dasar perairan tawar daerah tropis dan subtropis yang jernih dan mengalir dengan membentuk koloni. Sedangkan makanan utamanya adalah bagian-bagian organik yang telah terurai dan mengendap pada dasar perairan tersebut.
Sistem Reproduksi Cacing Sutra
Cacing sutra merupakan organisme hermaprodit yang memiliki dua alat kelamin jantan dan betina sekaligus dalam satu tubuh. Perkembangbiakannya dengan cara bertelur dari betina yang berusia sekitar 40-45 hari.

Proses perkembangbiakan telur di dalam kokon sampai menetas menjadi embrio membutuhkan waktu sekitar 10-12 hari. Jadi siklus hidup cacing sutera dari telur, menetas hingga menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon membutuhkan waktu sekitar 50-57 hari.
Cara Membudidayakan Cacing Sutra
1. Persiapan bibit
Bibit cacing sutra ini harus dikarantina selama kurang lebih 2-3 hari menggunakan air bersih yang terus mengalir dengan debit yang kecil untuk menghilangkan bakteri patogen yang mungkin menempel dalam tubuh cacing.

2. Persiapan media
Buatlah media pembesaran dengan menggunakan kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran keluar masuk air. Sediakan petakan kecil yang berukuran 20 x 20 cm dengan tinggi 10 cm, antar petak diberi lubang dengan diameter 1 cm.
3. Menebarkan bibit cacing sutra
Kemudian, jika semuanya sudah siap, tebarkan bibit cacing sutra kedalam lahan dan selama perawatan, usahakan mengaliri air dengan debit yang lambat.
4. Makanan cacing sutra
Kebutuhan pakan untuk cacing sutra, yakni bahan organik yang sudah bercampur dengan sedimen atau lumpur yang ada di dasar lahan (perairan) atau juga dapat menambahkan ampas tahu dan kotoran ayam untuk makanan sehari-hari.
5. Panen Cacing Sutra
Cara panen ini sangat mudah, untuk panen pertama dimulai dari cacing yang sudah berumur 75 hari, dan untuk panen berikutnya bisa dilakukan selang waktu 15 hari pada pagi atau sore hari.

Kesimpulan
Kandungan nutrisi pada cacing sutra yang tinggi membuat pakan alami yang satu ini menjadi rekomendasi yang tepat untuk ikan hias. Dengan mengkonsumsi cacing sutra, pertumbuhan ikan bisa lebih maksimal. Apabila kesulitan mendapatkannya, Kamu bisa membudidayakannya sendiri di rumah, karena prosesnya sangat mudah.
Ikan Hias Berkualitas:
Cupang Plakat Red Koi Cooper (RKC)
Mulai Harga aslinya adalah: Rp50.000.Rp12.500Harga saat ini adalah: Rp12.500.
Paket Bundling – Ikan Hias (Lengkap)
Harga aslinya adalah: Rp170.000.Rp117.500Harga saat ini adalah: Rp117.500.